Anda Harus Delete Akun FB Sekarang, Ini 5 Alasannya

by 6/07/2014 09:51:00 pm 0 comments





Facebook
Situs Entrepreneur.com hadirkan sejumlah alasan mengapa Anda harus delete akun FB sekarang. Apa sajakah sebab-musabab itu? Berikut lima diantaranya yang mungkin saja bisa yakinkan Anda untuk segera berhenti bermain Facebook saat ini juga.

1. FB buat hidup Anda tampak menyedihkan
Umumnya FB dipakai untuk berbagi kabar bahagia. Jarang dijumpai di Beranda pengguna berbagi kabar sedih atau duka. Bahkan, status yang mengalir didominasi oleh berita gembira. Apakah memang benar mereka sedang bahagia, apakah itu hanya kepura-puraan saja agar orang lain berfikir jika Anda sedang baik-baik saja. Bukankah ini justru tampak menyedihkan?

2. Nasihat ibu: “Jangan bicara dengan orang asing”
Facebook kerap sarankan ke pengguna untuk berteman dengan users baru yang diolah dari algoritma mereka. Terkadang, saran tersebut justru menyesatkan. Tiba-tiba saja ada orang asing yang di-suggest dengan alasan ia berasal dari satu kota yang sama, SMA yang sama, atau kantor yang sama. Padahal kita belum tentu mengenalnya dan bisa jadi itu akun bodong.

3. Anda “diawasi”
Tak salah menyebut “diawasi” sebab kita terkadang tak sadar jika memang sedang “diawasi”. Siapa yang mengawasi? Sebut saja bos, orangtua, pacar, suami, istri, selingkuhan, mertua, dan lainnya. Jika tidak terhubung menjadi teman, nanti mereka berfikir macam-macam. Jika akun FB diproteksi ketat terkait privasi, mereka juga makin berfikir macam-macam. Maju kena mundur pun kena, repot bukan?

4. Habiskan waktu
Boleh berdebat soal ini namun fakta dilapangan tidak sedikit yang mengamini. Contoh konkrit di AS, perusahaan-perusahaan di negeri Paman Sam itu merugi tingkat produktivitas kerja karyawan yang jika ditaksir capai USD 28 miliar per tahun. Anda pasti tahu apa penyebabnya. Jadi, logout dari FB sekarang – bila perlu delete – dan lanjutkan bekerja.

5. “Tidak ada yang peduli” dengan Anda
Banjir komentar, banjir like, dan banjir share bukan berarti teman-teman FB Anda care. Bisa jadi mereka miliki harapan agar status-nya di-like, dikomentari, dan di-share oleh Anda. Semacam “balas budi”. Jika memang mereka peduli, apakah dengan memberi jempol atau komentar bisa menyelesaikan masalah? Lebih baik, curcol saja ke orang terdekat di “darat” bukan maya.

Official Muhtarom Blog™

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment